Semua berawal dari nol dimana aku sama sekali tidak ada.
Kemudian semua berubah menjadi satu, dua dan tiga. Aku hidup dari nol dan aku
berusaha mengubahnya menjadi satu, dua dan tiga. Berangkat dari sebuah
kekosongan menjadi sebuah mimpi dan bangkit kembali menjadi suatu tujuan yang
harus dicapai. Sebuah prolog dari cerita kadang terasa membosankan dan terkesan
klise, tapi terkadang hal – hal yang sedikit klise yang mereka suka. Aku juga
punya kehidupan yang klise,semua mimpi yang aku punya juga klise setiap cinta
yang aku jalani juga semuanya klise. Pertanyaannya disini, ketika semua mimpi
yang kita memiliki adalah klise haruskah kita berhenti bermimpi? Begitupun
dengan cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar