Kalo gue liat kenaikan bbm kali ini banyak menuai pro dan kontra banyak yg menyebarkan BM via blackbereh tentang suara warga timur (papua) dan itu memang benar kalo dilihat dari sudut pandang mereka dan yang kontra pun punya alesan sendiri dan tentunya berhubungan dengan keterbatasan ekonomi. Gue sebagai anak kos jelas kontra tapi disatu sisi gue sebagai org yang berpikir pro dan disisi yang lain gue sebagai anak nantinya pasti akan berdemo mati - matian menuntut kenaikan uang bulanan.
Emang naiknya bbm bakal beradampak terhadapa harga - harga yg lain dan pastinya akan banyak demo kenaikan gaji dari pekerja sampe anak kos. Tapi kalo subsidi bbm dialihkan secara bijak dan tepat sasaran gue yakin ekonomi akan tetap stabil (faktor punya mantan di FE).
Kalo diliat emang agak banyak dampak negative dari kenaikan bbm dan yang paling meresahkan adalah dpt merusak hubungan rumah tangga karena terdapat korelasi antara kenaikan harga bbm dengan tingkat kejutekan istri di rumah mau tidak mau suami akan mengalokasikan dana lebih untuk ongkos ke kantor sehingga istri akan jutek jika uang belanjanya tidak ditambah juga. Istri - istri juga akan menghujani pertanyaan ini ke suami setiap harinya "Papa kapan naik gaji ?" maka ketika suami mengalami tekanan yg tinggi dari seorang istri seketika hal tersebut disertai kenaikan emosi pecahlah perang rumah tangga beserta alat alat rumah tangga lainnya.
Tapi semoga kita semua dapat menyikapi hal ini dengan baik dan kepala dingin khususnya untuk mahasiswa, pekerja dan ibu atau bapak rumah tangga. Jgn sampai ekonomi membuat kalian tidak berpikir dengan kepala dingin, Memang segala - galanya butuh uang tapi ingat uang bukan segala - galanya, masih ada yang perlu kita jaga selain meributkan masalah ekonomi contohnya rasa kemanusiaan, toleransi dan kasih sayang. Ingat bersyukut itu penting :D